Minggu, 18 Oktober 2009

Quantum Learning

Quantum Learning berakar dari upaya Dr. George Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “suggestology” atau “suggestopedia”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif dan negative.

Beberapa teknik yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman, memasang musik latar didalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poser untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugesti.

Istilah lain yang hampir dapat dipertukarkan dengan “suggestology”adalah “pemercepatan belajar” (accelerated learning). Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai “memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi “kegembiraan”.

Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan: hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan kesehatan emosional. Namun, semua unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif. Jadi, dalam Quantum Learning lingkungan belajar harus diciptakan menyenangkan.

Dalam buku The Accelerated Learning Handbook, Dave Meier, yang dikutip oleh Hernowo, menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Kegembiraan yang dimaksud adalah bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari), dan nilai yang membahagiakan pada diri siswa.

Meier menambahkan pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat membawa perubahan terhadap diri si pembelajar.

Quantum Learning membahasakan kegembiraan dengan terbangunnya emosi positif, seseorang yang dapat membangun emosi positif di dalam dirinya, tentulah ia akan dapat menghadirkan suasana gembira. Frederickson menyebutkan empat keadaan emosi positif: joy (kegembiraan), interest (ketertarikan), contentment (kepuasaan atau kelegaan), dan love (cinta atau kasih sayang). Bayangkan jika setiap selesai proses belajar mengajar, senantiasa memiliki emosi positif.

Apabila emosi positif terus dibangun, tentulah hal-hal yang berkaitan dengan kehormatan diri dan kepercayaan diri akan semakin meningkat. Dan akhirnya, keberhasilan dalam proses belajar mengajar pun tidak harus dicapai secara 100%. Keberhasilan dapat dicapai di bawah 100% asal kemudian pencapaian itu terus dapat ditingkatkan akibat dari rasa senang yang terus menjalar di dalam diri. Dan proses peningkatan pencapaian kesuksesan dalam belajar atau mengajar hanya dapat tercapai dengan membangun emosi positif.

Roger Speryy, mengatakan bahwa otak memiliki dua belahan, yaitu belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Menurutnya, kedua belahan otak tersebut bekerja sangat berbeda. Belahan otak kanan berpikir secara emosional dan belahan otak kiri secara rasional.

Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP) yaitu suatu penelitian tentang cara kerja otak mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru.

Para pendidik dengan pengetahuan NLP dapat mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan yang positif, faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang, dan menciptakan “pegangan” dari saat-saat keberhasilan yang meyakinkan.

Maksudnya dengan memahami komponen-komponen otak dan mengetahui bagaimana otak bekerja akan membuat seseorang dapat belajar secara efektif dan menyenangkan.

Quantum Learning dapat didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi.

Tubuh secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuannya adalah meraih sebanyak mungkin cahaya interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilan energi cahaya.

Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur.

Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar dan NLP dengan teori, keyakinan dan metode sendiri. Termasuk di antaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, sepeti:

1. Teori otak kanan/otak kiri

2. Teori otak triune (3 in 1)

3. Pilihan modalitas (visual, auditorial, kinestetik)

4. Teori kecerdasan ganda

5. Pendidikan holistic (menyeluruh)

6. Belajar berdasarkan pengalaman

7. Belajar dengan simbol (metaphorik learning)

8. Simulasi/permainan.

Jadi dapat disintesiskan Quantum Learning adalah gabungan kegiatan yang seimbang antara bekerja dan bermain, dengan kecepatan yang mengesankan dan dibarengi dengan kegiatan yang menggembirakan. Serta efektif digunakan oleh semua umur.

Sumber :http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/quantum-learning.html

PARADIGMA BARU MANAJEMEN PENDIDIKAN

Dalam manajemen pendidikan diperlukan suatu perubahan sesuai dengan keadaan, situasi, dan kondisi yang terjadi pada saat ini dan masa yang akan datang. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak tertinggal dan tidak ketinggalan zaman. Untuk itu, kita perlu mempelajari tentang trend kini ke masa yang depan agar kita dapat bertahan. Kita juga harus memiliki sikap keterbukaan akan perubahan.

Kompetitif. Kita dituntut untuk mempunyai sikap berdaya saing tinggi namun harus menjunjung tinggi sifat kesportifan. Hal ini dilakukan agar kita dapat berkembang dan mempunyai motivasi tinggi untuk menjadi yang terbaik. Serta berusaha untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan. Tidak takut terhadap saingan yang lebih kuat. Percaya diri bahwa kita dapat melakukan sesuatu yang lebih baik. Tidak pantang menyerah serta selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah kita rencanakan.
T
ransparan. Sikap terbuka dan kepercayaan antara pemimpin dan anggotanya sangat perlu dilakukan. Sebuah organisasi tidak akan berjalan dan berkembang apabila antara pemimpin dan anggota organisasi tidak transparan. Karena akan timbul rasa ketidak percayaan dan kecurigaan yang dapat merusak organisasi tersebut.

Spesialisasi. Semua pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan spesialisasinya agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. Sebagai contoh seorang guru biologi tidak dapat mengajar pelajaran sosiologi karena bukan spesialisasinya. Hal itu akan menyebabkan kegiatan berjalan tidak efektif dan efisien.

Profesionalisme. Kita harus mempunyai sikap profesional terhadap pekerjaan yang kita lakukan. Hal ini dilakukan agar kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien. Misalkan sebagai seorang olahragawan profesional, kita dituntut harus menjaga badan kita agar selalu sehat. Mengikuti segala latihan serta melakukan semua pertandingan.

Dinamis. Dalam menjalankan sesuatu kita dituntuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman. Apabila kita statis, kita akan tertinggal. Dalam organisasi apabila tidak dinamis, organisasi itu tidak akan bertahan. Oleh karena itu sikap dinamis sangatlah dibutuhkan. Kita harus mengikuti perubahan sesuai dengan zaman agar kita dapat bertahan.

Adaptis. Yaitu sikap menyesuaikan diri dimana kita berada sesuai dengan norma yang berlaku ditempat tersebut. Setiap tempat pasti mempunyai peraturan-peraturan tersendiri yang harus ditaati. Oleh karena itu kita harus bisa cepat beradaptasi dengan baik agar semua kegiatan berjalan secara lancar. Sebagai contoh apabila kita tinggal disuatu kampung terdapat sebuah kebijakan setiap seminggu sekali harus bekerja bakti membersihkan lingkungan, kita harus mematuhinya. Apabila tidak dilakukan kita akan dikucilkan bahkan mungkin kita akan disuruh untuk pindah.

Sikap yang harus kita lakukan untuk dapat bertahan adalah mau menerima perubahan dan perkembangan. Karena dengan itu semua kita akan dapat bertahan. Sikap keterbukaan akan perubahan sangatlah dibutuhkan. Tapi kita tidak boleh mengesampingkan tujuan yang telah kita rencanakan sebelumnya. Selain itu motivasi menjadi yang terbaik juga dibutuhkan untuk dapat bertahan. Selain itu kita juga harus menpunyai tujuan yang jelas agar semua berjalan dengan lancar.

Tuntutan terhadap kompetensi SDM

Pengetahuan/ wawasan global harus dilakukan secara konseptual yang integrative dan aplikatif. Yang berorientasi pada solusi, inovasi, dan kreatifitas dengan memperhatikan nilai-nilai universal atau lintas budaya.

Keterampilan global. Yaitu memperhatikan komunikasi multi budaya, memanfaatkan teknologi informasi agar kegiatan berjalan dengan lebih mudah, efektif, dan efisien. Dan juga diharapkan mampu mengembangkan intelektual, emosional, dan adversity skill.

Perencanaan Peserta Didik

Perencanaan peserta didik adalah menentukan urutan tindakan, prakiraan biaya, serta penggunaan waktu untuk mengelola peserta didik yang didasarkan atas data dengan memperatikan prioritas yang wajar, bersifat efisien untuk tercapainya tujuan pendidikan.

Dalam perencanaan kita akan membicarakan tentang waktu yang akan datang. Apa-apa saja yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Semua harus direncanakan dengan baik agar berjalan dengan lancar. Perencanaan berhubungan dengan pengambilan keputusan dengan memilih alternative tebaik dari beberapa alternative yang ada. Perencanaan harus disusun secara sistematis, artinya harus sesuai dengan prosedur dengan menggunakan langkah-langkah dan prinsip-prinsip tertentu secara ilmiah. Perencanaan dilakukan untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang.

Perencanaan dilakukan untuk menentukan arah dan tujuan, apa yang akan dikerjakan, kapan dikerjakan, bagaimana cara mengerjakannya, dan siapa yang mengerjakan.

Dalam menentukan arah dan tujuan, kita harus memperhatikan kebutuhan dan target apa yang sesuai dengan kemampuan diri kita sendiri. Selain itu juga harus tahu apa yang akan dikerjakan. Sebaiknya melakukan sesuatu yang lebih penting dahulu. Lebih mengutamakan kewajiban dari pada hak. Kita juga harus tahu kapan akan dikerjakan. Apakah membutuhkan waktu yang lama atau sebentar. Bagaimana cara malakukannya juga harus diperhatikan. Kita harus menentukan cara-cara atau metode papa yang paling efektif dan efisien. Dan juga harus mengetahui siapa yang akan mengerjkannya. Apakah memerlukan SDM yang banyak atau tidak. Serta membutuhkan SDM dengan spesialisasi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Faktor eksternal dalam perencanaan

Menganalisis industry and market. Maksudnya adalah kita harus memperhatikan apa saja industry yang berkembang di masa yang akan datang. Agar para siswa nantinya dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan industry pada saat itu. Selain itu adalah pasar. Tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan pada masa yang akan datang. Merencanakan pasar apa yang kan berkembang pada masa yang akan datang.

Menganalisis competitor. Dalam melakukan sesuatu kita juga harus tahu siapa competitor kita. Dengan begitu kita akan berusaha melakukan sesuatu yang lebih baik dari competitor tersebut. Melakukan usaha-usaha pengembangan yang lebih baik dari competitor tersebut. Dalam hal ini fungsi competitor adalah sebagai tolak ukur apa saja yang akan kita lakukan agar menjadi yang lebih baik.

Menganalisis political dan regulatory. Dalam melakukan sesuatu, kita harus memperhatikan kebijaan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Semua kegiatan harus dilakukan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah.

Menganalisis masalah social. Semua kegiatan harus dilakukan dengan memperhatikan kehidupan social. Apa saja norma-norma dan peraturan yang berlaku dimasyarakat. Hal ini dilakukan agar kegiatan berjalan dengan lancar.

Mengenalisis human resource. Kita harus mengetahui sumber daya manusia yang kita perlukan. Seperti spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berapa jumlah sumber daya manusia yang diperlukan.

Menganalisis macroeconomic. Yaitu dalam melakukan usaha, kita harus bertujuan hasil yang akan kita dapatkan. Bagaimana cara menghasilkan sesuatu dengan untung yang banyak dan melakukannya secara efektif dan efisien.

Menganalisis technological. Kita harus melakukan sesuatu dengan memanfaatkan teknologi. Agar pekerjaan kita dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Faktor internal dalam perencanaan

Menganalisis besarnya biaya yang akan kita gunakan. Apakah memerlukan biaya yang besar atau tidak. Apakah persediaan uang kita mencukupi atau tidak. Sehingga kita dapat melakukan usaha untuk menutupi kekurangan tersebut. Dalam merencanakan sesuatu, faktor biaya atau financial adalah sangat penting. Jangan kita melakukan sebuah rencana yang memerlukan biaya yang banyak, sedangkan kita sendiri tidak mempunyai uang yang banyak. Semua harus dilakukan sesuai dengan jumlah uang yang kita miliki.

Menilai sumber daya manusia yang kita miliki. Menilai apakah kinerja yang telah dilakukan pekerja telah sesuai dengan harapan atau tidak. Mengganti para pekerja yang buruk dengan yang lebih baik. Memberikan penghargaan kepada pegawai yang telah bekerja dengan baik.

Melakukan analisis tehadap marketing audit. Apakah pengeluaran sesuai dengan pemasukan atau tidak. Apakah mengalami kemajuan dalam pemasukan atau tidak. Sehingga kita dapat merencanakan upaya untuk mengatasinya.

Melakukan operation analysis. Yaitu apakah system operasional sudah berjalan dengan baik atau tidak. Dan memperhatikan other internal resource.

Dalam perencanaan pendidikan, terdapat beberapa muatan. Yaitu strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, system, anggaran, dan standar yang dibutuhkan. Dengan materi berupa rekritmen, seleksi, penempatan, pengembangan, bimbingan konseling, mutasi, fasilitas layanan, dan pemberhentian/redudansi.

Psikologi Perkembangan

Didalam dunia pendidikan, psikologi perkembangan sangatlah dibutuhkan untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan kepada peserta didik agar sesuai dengan perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik.

Dalam psikologi perkembangan, kita harus bisa membedakan apa itu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan itu bersifat kuantitatif mengenai aspek fisik atau biologis. Seperti tinggi badan dan berat badan. Sedangkan perkembangan yaitu perubahan yang bersifat kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani. Misalnya pada masa bayi kita tidak dapat berjalan karena fungsi tubuh belum berfungsi dengan baik. Dengan bertambahnya umur, fungsi tubuh akan berkembang sehingga kita dapat berjalan.
Pada masa pertumbuhan dan perkembangan memiliki berbagai kebutuhan. Yaitu kebutuhan primer dan sekunder. Yaitu kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan itu bersifat primer yaitu sesuatu yang harus dipenuhi. Misalnya makan agar tidak sakit. Sedangkan keinginan bersifat sekunder yaitu sesuatu yang tidak harus terpenuhi. Misalnya keinginan untuk makan di restoran.

Aliran-aliran psikologi perkembangan
Aliran asosiasi yang dikemukakan oleh John Locke. Ia berpendapat bahwa manusia dilahirkan seperti kertas putih yang kemudian diisi dengan pengalaman. Pengalaman yang berasal dari luar, yaitu pengalaman yang diperoleh dengan panca indera, yang menimbulkan “sensation”. Sedangkan pengalaman yang berasal dari dalam yaitu pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri yang menimbulkan “reflexion”.
Aliran Gestalt. Yaitu perkembangan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensisasi ini yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder. Bagian-bagian hanya mempunyai arti dari keseluruhan.
Aliran Sosiologis. Perkembangan adalah proses sosialisasi. Anak manusia mula-mula bersifat a-sosial (pra social). Sedikit demi sedikit di sosialisasikan. Proses sosialisasi dilakukan oleh lingkungan keluarga terlebih dahulu. Kemudian sosialisasi di lingkungan.

Perkembangan intelektual remaja. Mengawali pemikiran yang bersifat teoritis. Maksudnya dalam melakukan sesuatu terlebih dahulu memikirkan sesuatu yang bersifat teoritis sesuai dengan buku atau sumber lainnya. Selanjutnya adalah menganalisis masalah. Setelah kita tahu masalahnya, kita harus menganalisis. Apa saja yang diperlukan, apa sebab dan akibat masalah tersebut, serta apa saja solusi yang diambil dalam menangani masalah tersebut. Mengajukan pendapat, prediksi, atau proporsi. Serta mencari hubungan antar proposal.

Implikasi psikologi perkembangan dalam pendidikan.
Memberikan kesempatan untuk diskusi tentang masalah-masalah. Agar para siswa dapat menganalisis masalah tersebut. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dan memeberikan kesempatan kepada para siswa untuk memberikan pendapat-pendapat mereka. Serta siswa diberi tugas untuk menulis makalah.

Mengamati kecenderungan siswa untuk berpartisipasi. Apakah siswa tersebut aktif atau pasif. Sehingga kita dapat merencanakan strategi agar siswa berpartisipasi pada pelajaran.

Jangan membatasi pengetahuan mereka dan kecakapan untuk memanfaatkan yang diketahui. Para siswa biberikan kebebasan untuk mencari pengetahuan sendiri dengan memanfaatkan teknologi atau dengan pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan.

Siswa kadang kesulitan untuk menangkap konsep-konsep abstrak. Oleh sebab itu guru memerlukan metode-metode khusus agar siswa mengerti dengan memberikan contoh sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Dan guru perlu menjelaskan konsep yang abstrak secara simpatik.

Dengan diskusi dapat membantu terhadap pengetahuan. Karena dalam diskusi, dapat bertukar pikiran dengan teman-teman yang lainnya. Dan menambah pengetahuan bagi siswa serta memberikan peluang kepada siswa untuk melakukan penjelajahan.

Untuk melatih daya analisis siswa, guru perlu memberikan tugas yang menantang atau problem-based. Di usahakan agar muncul minat jangka panjang yang relevansi dengan kehidupan di masa yang akan datang. Dengan memberi materi pembelajaran yang mengandung nilai-nilai interinsik atau bermakna bagi kehidupan.

Dalam pemberikan materi pembelajaran, guru juga diwajibkan melibatkan siswa secara aktif. Meberikan siswa peluang untuk berekspresi dan berkarya. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang terdiri dari keterampilan proses dan penemuan-penemuan baru.

Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, jenis pendidikan tertentu, dan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untu mencapai tujuan pendidikan nasional.

Dalam manajemen peserta didik terdapat 2 fungsi, yaitu fungsi manajerial dan operasional. Dalam fungsi manajerial terdapat kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan. Sedangkan fungsi operasional, yaitu melakukan kegiatan rekrutmen, seleksi, penempatan, orientasi, pengembangan, bimbingan konseling, layanan tambahan, pemeberhentian, system informasi kesiswaan, serta pemberhentian.

Pada proses perencanaan, dilakukan kegiatan pemilihan dan menetapkan tujuan. Dalam proses perencanaan dilakukan penentuan strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan organisasi tersebut.
Setelah melakukan perencanaan, kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengorganisasian. Dalam kegiatan perencanaan dilakukan penentuan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan, melakukan perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau tim kerja, memberikan penugasan tanggung jawab tertentu kepada anggota organisasi sesuai dengan kemampuan yang ia miliki dan memberikan kewenangan kepada anggota organisasi.

Pengarahan sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan di suatu organisasi. Seorang pemimpin harus mampu membuat para anggotanya untuk mau bekerja sama dengannya, mampu berkomunikasi dengan baik, memberikan motivasi-motivasi agar anggota organisasi dapat berkembang serta menggalakan kedisiplinan agar semua kegiatan dapat berjalan dengan tertib dan baik.

Setelah melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan seorang pemimpin juga harus melakukan kegiatan pengawasan. Apakah tujuan organisasi tersebut sudah tercapai, mengevaluasi semua kegiatan yang telah dilakukan, apa yang diinginkan atau dibutuhkan sehingga kegiatan itu tidak terjadi lagi. Mengawasi apakah segala kegiatan sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah dicapai. Serta melakukan tindakan koreksi apabila ada yang menyimpang.

Rekrutmen. Merupakan kegiatan mencari calon siswa. Kegiatannya adalah membuat calon siswa terpikat dengan melakukan saluran informasi seperti membuat brosur, iklan, ataupun membuat berita di internet. Melakukan evaluasi berapa jumlah pendaftar, jumlah yang diterima, serta jumlah yang masuk agar sesuai dengan fasilitas yang terdapat dalam sekolah tersebut. Perekrutan dilakukan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan.

Setelah itu melakukan orientasi. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan tantangan ethis dan tantangan organisasi. Langkah-langkah dalam melakukan seleksi adalah menyelesaikan administratif, melakukan tes-tes (psiko, TPA, performance), melakukan wawancara langsung dengan calon siswa, evaluasi medis agar dapat melakukan tindakan medis apabila terdapat penyakit-penyakit tertentu, serta melakukan keputusan hasil seleksi.

Penempatan. Kegiatan ini adalah melakukan penempatan siswa tersebut berada di kelas mana. Biasannya sekolah mempunyai kebijakan tersendiri dalam menentukan kelas. Ada sekolah yang mempunyai sistem kelas unggulan dan tidak. Setelah itu melakukan penjurusan, apakah siswa tersebut akan ditempatkan pada jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa tersebut. Menentukan manajemen kelas, seperti menentukan posisi duduk, moving class, atau pun staying class.

Orientasi. Adalah kegiatan menentukan tujuan, menentukan materi seperti menjelaskan sejarah sekolah tersebut, fasilitas apa saja yang terdapat pada sekolah tersebut, apa hak dan kewajiban yang didapat siswa tersebut, personalia, pemaparan tata tertib dan tata karma. Bagaimana mekanisme, teknis, cara yang dilakukan sekolah agar siswa dapat berkembang. Memaparkan waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Pengembangan peserta didik. Dapat dilakukan pada kegiatan akademik yaitu dengan mengikuti kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, ekstrakulikuler, ataupun kegiatan organisasi dan kepemimpinan.

Melakukan bimbingan dan konseling. Kegiatannya meliputi merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang, mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Fasilitas dan layanan. Kegiatan ini dapt berupa memberikan beasiswa terhadap siswa yang berprestasi ataupun siswa yang kurang mampu dari segi finansial. Kantin juga sangat penting. Didalam kantin harus tersedia makanan dan minuman yang sehat bagi para siswa. Penempatan kantin juga harus strategis dan bersih. Dibutuhkan fasilitas kesehatan seperti UKS, klinik dan dokter kecil. Agar siswa yang sakit mendapatkan penanganan secara cepat. Di dalam sekolah juga harus ada sarana olahraga dan seni, serta sarana ibadah.

Pemeberhentian. Hal ini bisa dilakukan karena drop out, pindah atau pun mutasi serta kelulusan.

Didalam sekolah juga harus terdapat sistem informasi yang memadai. Seperti telepon umum, internet, OHP, LCD, dll.