Manajemen peserta didik adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, jenis pendidikan tertentu, dan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untu mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam manajemen peserta didik terdapat 2 fungsi, yaitu fungsi manajerial dan operasional. Dalam fungsi manajerial terdapat kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan. Sedangkan fungsi operasional, yaitu melakukan kegiatan rekrutmen, seleksi, penempatan, orientasi, pengembangan, bimbingan konseling, layanan tambahan, pemeberhentian, system informasi kesiswaan, serta pemberhentian.
Pada proses perencanaan, dilakukan kegiatan pemilihan dan menetapkan tujuan. Dalam proses perencanaan dilakukan penentuan strategi, kebijakan, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan organisasi tersebut.
Setelah melakukan perencanaan, kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengorganisasian. Dalam kegiatan perencanaan dilakukan penentuan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan, melakukan perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau tim kerja, memberikan penugasan tanggung jawab tertentu kepada anggota organisasi sesuai dengan kemampuan yang ia miliki dan memberikan kewenangan kepada anggota organisasi.
Pengarahan sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan di suatu organisasi. Seorang pemimpin harus mampu membuat para anggotanya untuk mau bekerja sama dengannya, mampu berkomunikasi dengan baik, memberikan motivasi-motivasi agar anggota organisasi dapat berkembang serta menggalakan kedisiplinan agar semua kegiatan dapat berjalan dengan tertib dan baik.
Setelah melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan seorang pemimpin juga harus melakukan kegiatan pengawasan. Apakah tujuan organisasi tersebut sudah tercapai, mengevaluasi semua kegiatan yang telah dilakukan, apa yang diinginkan atau dibutuhkan sehingga kegiatan itu tidak terjadi lagi. Mengawasi apakah segala kegiatan sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah dicapai. Serta melakukan tindakan koreksi apabila ada yang menyimpang.
Rekrutmen. Merupakan kegiatan mencari calon siswa. Kegiatannya adalah membuat calon siswa terpikat dengan melakukan saluran informasi seperti membuat brosur, iklan, ataupun membuat berita di internet. Melakukan evaluasi berapa jumlah pendaftar, jumlah yang diterima, serta jumlah yang masuk agar sesuai dengan fasilitas yang terdapat dalam sekolah tersebut. Perekrutan dilakukan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan.
Setelah itu melakukan orientasi. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan tantangan ethis dan tantangan organisasi. Langkah-langkah dalam melakukan seleksi adalah menyelesaikan administratif, melakukan tes-tes (psiko, TPA, performance), melakukan wawancara langsung dengan calon siswa, evaluasi medis agar dapat melakukan tindakan medis apabila terdapat penyakit-penyakit tertentu, serta melakukan keputusan hasil seleksi.
Penempatan. Kegiatan ini adalah melakukan penempatan siswa tersebut berada di kelas mana. Biasannya sekolah mempunyai kebijakan tersendiri dalam menentukan kelas. Ada sekolah yang mempunyai sistem kelas unggulan dan tidak. Setelah itu melakukan penjurusan, apakah siswa tersebut akan ditempatkan pada jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa tersebut. Menentukan manajemen kelas, seperti menentukan posisi duduk, moving class, atau pun staying class.
Orientasi. Adalah kegiatan menentukan tujuan, menentukan materi seperti menjelaskan sejarah sekolah tersebut, fasilitas apa saja yang terdapat pada sekolah tersebut, apa hak dan kewajiban yang didapat siswa tersebut, personalia, pemaparan tata tertib dan tata karma. Bagaimana mekanisme, teknis, cara yang dilakukan sekolah agar siswa dapat berkembang. Memaparkan waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Pengembangan peserta didik. Dapat dilakukan pada kegiatan akademik yaitu dengan mengikuti kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, ekstrakulikuler, ataupun kegiatan organisasi dan kepemimpinan.
Melakukan bimbingan dan konseling. Kegiatannya meliputi merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang, mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Fasilitas dan layanan. Kegiatan ini dapt berupa memberikan beasiswa terhadap siswa yang berprestasi ataupun siswa yang kurang mampu dari segi finansial. Kantin juga sangat penting. Didalam kantin harus tersedia makanan dan minuman yang sehat bagi para siswa. Penempatan kantin juga harus strategis dan bersih. Dibutuhkan fasilitas kesehatan seperti UKS, klinik dan dokter kecil. Agar siswa yang sakit mendapatkan penanganan secara cepat. Di dalam sekolah juga harus ada sarana olahraga dan seni, serta sarana ibadah.
Pemeberhentian. Hal ini bisa dilakukan karena drop out, pindah atau pun mutasi serta kelulusan.
Didalam sekolah juga harus terdapat sistem informasi yang memadai. Seperti telepon umum, internet, OHP, LCD, dll.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar