Sekolah yang akan saya buat adalah Sekolah Menengah Atas yang diberi nama “Quantum School”. Seperti namanya, sekolah ini menggunakan strategi belajar menggunanakan metode Quantum Learning. Quantum Learning merupakan suatu kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya ingat, serta belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermakna. Quantum Learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan penelitian yang disebutnya suggestology. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar. Model pembelajaran ini mendorong kecerdasan linguistuik, visual, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan intuisi. Guru dituntut untuk memiliki metode belajar yang bervariasai dan kreatif, karena cara-cara berpikir anak itu lebih logis, kritis, rasa ingin tahu tinggi. Dengan menggunakan model ini diharapkan dengan pembelajaran yang menyenangkan, peserta didik akan lebih mudah menerima pembelajaran dan akan berjalan dengan efektif dan efisien.
Quantum Learning merupakan salah satu metode yang efektif dalam pembelajaran. Ada beberapa prinsip dalam Quantum Learning yang diterapkan di sekolah ini, yaitu:
1. Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
2. Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang kita ajarkan.
3. Pengalaman sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak konsep.
4. Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
5. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus!, baik!, dll.
Di Indonesia sendiri metode Quantum Learning belum banyak diterapkan disekolah-sekolah. Oleh karena itu, dengan menggunakan nama Quantum School diharapkan akan menimbulkan minat tersendiri bagi calon peserta didik yang ingin mencoba belajar dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dengan metode Quantum Learning.
Visi sekolah ini adalah menjadi sekolah yang bukan hanya unggul dalam kemampuan akademis dan non akademis dengan sikap yang baik, berbasis teknologi informasi, mantap dalam imtaq, unggul dalam iptek, berprestasi dalam akademis dan non akademis serta siap bersaing dalam menghadapi era global. Serta menciptkan pembelajaran yang menyenangkan.
Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, ada beberapa cara yang dilakukan, yaitu:
1. Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi panutan bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur , jadi pendengar yang baik dan selalu gembira (tersenyum).
2. Guru harus membuat suasana belajar yang menyenangkan/kegembiraan. “learning is most effective when it’s fun. ‘Kegembiraan’ disini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari) , dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik.
3. Lingkungan Belajar yang aman, nyaman dan bisa membawa kegembiraan:
1. Pengaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk seperti bentuk U, lingkaran
2. Beri tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas
3. Pengecatan warna ruangan, meja, dan kursi yang yang menjadi keinginan dan kebanggaan kelas
4. Ruangan kelas dihiasi dengan poster yang isinya slogan, kata mutiara pemacu semangat, misalnya kata: “Apapun yang dapat Anda lakukan, atau ingin Anda lakukan, mulalilah. Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya” (Goethe).
4. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya. Guru dapat mempengaruhi suasana emosi siswa dengan cara :
1. Kegiatan-kegiatan pelepas stres seperti menyanyi bersama, mengadakan permainan, outbond dan sebagainya.
2. Aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakan seperti melakukan tour, makan bersama dan sebagainya.
3. Menyediakan forum bagi emosi untuk dikenali dan diungkapkan yaitu melalui bimbingan konseling baik oleh petugas BP/BK maupun guru itu sendiri.
5. Memutar musik klasik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Namun sekali-kali akan diputarkan instrumental dan bisa diselingi jenis musik lain untuk bersenang-senang dan jeda dalam pembelajaran.
Sesuai dengan tuntutan kompetensi sumber daya manusia, diharapkan dengan bersekolah di sekolah ini, para siswa akan memiliki pengetahuan/wawasan global yang terdiri dari pengetahuan konseptual yang integrative dan aplikatif, orientasi pada solusi, inovasi dan kreatifitas serta nilai-nilai universal (lintas budaya). Para siswa juga akan mempunyai keterampilan global melalui komunikasi multi budaya, pemanfaatan teknologi dan informasi, pengembangan intelektual, emosional, dan adversity skill. Selain itu diharapkan siswa memiliki sikap/perilaku yang dinamis dan fleksibel, inisiatif dan proaktif, inovatif dan kreatif serta mandiri / “survive”. Semua kompetensi itu bisa diwujudkan melalui program yang diterapkan disekolah ini melalui kegiatan akademis yaitu kegiatan belajar mengajar serta melaui kegiatan non akademis yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa.
Program utama yang diterapkan disekolah ini adalah program kelas regular. Sedangkan program pendukungnya adalah mengembangkan kegiatan di bidang non akademis yaitu dengan kegiatan ekstrakurukuler. Disekolah ini terdapat 6 buah kelas regular yang masing-masing terdiri dari 30 orang siswa. Dengan program kelas regular ini diharapkan para siswa tidak akan ada jarak satu sama lainnya dan tidak ada kelas yang di istimewakan.
Sesuai dengan tujuan sekolah ini yaitu mengembangkan potensi, bakat dan minat siswa, sekolah memberikan kegiatan ekstrakurikuler. Diharapkan setelah siswa lulus dari sekolah ini mempunyai spesialisasi dibidang akademis maupun non akademis sehingga dapat lebih musah untuk melanjutkan kejenjang yang berikutnya. Sekolah ini memberikan fasilitas yang selengkap-lengkapnya serta memberikan pendidik yang kompeten dibidangnya sesuai dengan spesilisasinya.
Berdasarkan tujuan yang ingin di capai sekolah ini untuk mengembangkan potensi siswa baik dibidang akademis, non akademis, dan sikap yang baik maka dalam menentukan kelompok peserta didik yang bisa mendaftar sekolah ini memiliki beberapa kriteria, yaitu:
a. Kelas yang akan dibuka berjumlah 8 kelas yang masing-masing kelasnya terdapat 30 siswa.
b. Siswa yang mendaftar berusia 14-16 tahun.
c. Untuk siswa pada kelas reguler memiliki nilai rata-rata 7.0
d. Siswa memiliki minimal satu kemampuan khusus dibidang non akademis.
e. Memiliki riwayat kesehatan yang bagus.
f. Melengkapi dokumen-dokumen, seperti ijazah, NEM, sertifikat, kartu keluarga, dan lain-lain.
g. Siswa harus memiliki prestasi baik di bidang akademis maupun non akademis.
h. Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Strategi publikasi yang dilakukan oleh sekolah ini adalah dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut:
a. Sekolah memberikan informasi dengan cara walk-ins, yaitu calon siswa mencari informasi sendiri ke sekolah ini.
b. Melalui internet, yaitu dengan membuat blog khusus tentang sekolah ini atau dengan menggunakan Facebook.
c. Membuat iklan pada media masa atau elektronik.
d. Menyebarkan brosur ditempat-tempat strategis, seperti di Mall, toko buku, sekolah-sekolah, bimbel atau kursus-kursus, dan lain-lain.
e. Melalakukan promosi langsung ke sekolah-sekolah.
f. Melakukan open house.
Proses dan alat yang digunakan sekolah ini untuk seleksi adalah sebagai berikut:
1. Seleksi administrative. Dalam seleksi administrative mencakup pengisian formulir, bukti pembayaran seleksi (jika ada), kelengkapan dokumen pendukung seperti ijazah, NEM, dan sertifikat, dan ketentuan-ketentuan lain yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan tersebut.
2. Tes-tes. Materi-materi dalam tes berisi psikotes, tes pengetahuan yang berhubungan dengan potensi akademik dan tes performance. Tes harus memperhatikan aspek kelayakan (feasibility) dan aspek fleksibelitas.
3. Wawancara. Wawancara berisi percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang dapat diterima (acceptability) calon. Ada dua jenis wawancara, yaitu wawancara secara individu dan wawncara secara kelompok. Jenis-jenis pertanyaan pada wawancara yaitu tidak terstruktur, terstruktur, campuran, problem solving, dan stress interview. Sikap pewawancara harus active listening, ramah, menunjukkan perhatian kepada orang lain. Dalam wawancara harus ada terminasi atau pemberitahuan jika waktu untuk wawancara telah habis. Pada saat evaluasi hasil wawancara harus ada acuannya. Ada beberapa hal kesalahan dalam wawancara, yaitu hallo effect adalah menggunakan data terbatas dan berprasangka tentang hal-hal lain, leading question adalah mengarah pada jawaban yang diinginkan pewawancara, personal biases adalah perasangka pewawancara terhadap kelompok tertentu, dan dominasi pewawancara adalah menggunakan waktu untuk menceritakan diri sendiri pewawancara atau tidak relevan dengan materi pewawancara.
4. Pemeriksaan referensi. Dalam pemeriksaan referensi ada dua hal, yaitu personal reference dan performance reference. Personal reference adalah informasi karakter calon dari orang-orang yang mengenal secara dekat, lebih menekankan aspek positif dari calon. Muatan dalam personal reference adalah kemampuan akademik, keamampuan financial, dan kemampuan menjalin proses pendidikan. Performance reference adalah referensi yang menggambarkan kemampuan atau prestasi calon. Dapat dibuktikan dengan foto copy dokumen.
5. Evaluasi medis. Evaluasi medis dilakukan untuk menunjukkan kesehatan calon. Evaluasi medis dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. Bisa dilakukan secara mandiri oleh lembaga pendidikan tersebut atau menyerahkannya kepada lembaga kesehatan tertentu yang telah ditunjuk lembaga pendidikan tersebut. Evaluasi medis dilakukan untuk mengurnagi alokasi anggaran untuk kesehatan dan asuransi serta agar calon lancar mengikuti proses pendidikan tanpa halangan kesehatan.
Kriteria kelulusan ditentukan jika calon siswa telah memenuhi kriteria calon siswa yang telah ditetapkan sekolah ini dan memenuhi proses seleksi yang telah ditetapkan. Keputusan penerimaan dilakukan pada papan pengumuman, surat, jaringan internet atau pun melalui telepon.
Rabu, 06 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar